Ending Doraeeeeeeeeemon

Kemaren gue kehabisan akal untuk memanfaatkan internet, karena sejujurnya penyakit "malas berinternet" gue belom sepenuhnya diberantas. Terus apa yang gue lakukaaaaaaaaaaaaan? Sejak dulu gue penasaran sama ending kartun dan komik kesayangan gue, Doraemon. Soalnya ada beberapa orang yang bilang ke gue kalo Doraemon tuh ternyata cuma khayalan Nobita di akhirnya. Ya udah tuh daripada salah info, gue iseng-iseng aja browsing internet. Dan ternyataaaaaaaaaaa resultnya banyak banget! Gue baca dari awal sampai akhir, ada tiga ending Doraemon dalam versi berbeda, ketiganya adalah:
1. Suatu ketika Doraemon nggak bergerak sama sekali. Mirip mayat yang nggak ada nyawanya. Nobita yang panik berusaha menghubungi Dorami dan menyuruhnya datang untuk memperbaiki Doraemon. Entah kenapa polisi waktu nggak memperbolehkan Dorami untuk datang ke tempat Nobita. Ya sudahlah, mereka berhubungan hanya dengan televisi waktu. Dorami bilang kalo Doraemon kehabisan baterai. Waktu Nobita minta baterainya diganti, ternyata nggak segampang itu. Resikonya, Doraemon akan kehilangan ingatannya selama di abad 20 bersama Nobita. Dorami memberi dua pilihan, baterai Doraemon tetap diganti atau tunggu orang yang mampu memperbaikinya tanpa menghilangkan ingatannya. Nobita nggak mau cuma diam dan menunggu! Sejak itu ia bertekad untuk berubah, menjadi seseorang yang dapat menghidupkan kembali Doraemon. Dan terbukti, dalam ujian negara, Nobita berhasil jadi ranking pertama. Akhir kata ia mampu menghidupkan kembali Doraemon dan mengirimnya kembali ke abad 20 agar dapat mendidik Nobita di masa lalu supaya jadi seperti Nobita yang sekarang. Ternyata patroli waktu itu melarang Dorami membantu karena sebetulnya Nobitalah pencipta Doraemon! Itu kesimpulan yang orang lain dapet sih, bukan gue.
2. Nobita sebenarnya adalah anak pengidap autism. Semua tokoh Doraemon--termasuk Dora sendiri--hanyalah khayalan. Semua itu dilakukannya untuk menahan penderitaan dan rasa kesepian, karena selama ini ia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur.
3. Alkisah Nobita jatuh dan kepalanya terantuk batu. Iapun mengalami koma. Untuk menolongnya, Doraemon menjual seluruh peralatan yang ia miliki demi membiayai operasi Nobita. Apa mau di kata, operasi itu gagal walaupun Nobita masih bernapas. Doraemon putus asa, ia sadar bahwa ia masih memiliki satu alat: pintu ke mana saja. Ketika ia bertanya pada Nobita ke mana Nobita mau pergi, jawabannya adalah surga.
Gue sejujurnya nggak setuju sama semua endingnya, karena gue emang nggak mau Doraemon berakhir. Dulu gue nggak pernah tuh mikirin ending Doraemon bakal gimana. Karena gue udah yakin duluan, Nobita dan Doraemon akan terus menjadi sahabat baik, Nobita sukses berkat Doraemon, Nobita hidup berdampingan dengan Shizuka selamanya. Udah sih kenapa nggak begitu aja? Versi pertama sulit dipahami, versi kedua terlalu pesimistik, dan versi ketiga nggak wajar. Yang pasti versi pertama adalah versi yang paling mendapat respon cukup baik dan udah dibuat komiknya. Beda dengan versi kedua yang bahkan nyampe bikin demo masyarakat. Tapi versi ketiga yang paling gue suka. Kenapa? Karena walaupun nggak wajar, tapi ceritanya keren aja. Pasti mengharu-biru hehe. Yang jelas buat gue Doraemon bukan cuma kertas, atau gambar bergerak. Ia adalah guru nyata buat gue, yang mengajarkan apa arti sahabat sejati. Bukan itu aja, Doraemon memberikan banyak pelajaran; sikap optimistis, semangat, pengorbanan, kasih sayang, bahkan cinta. Doraemon boleh aja berakhir, tapi buat gue ia adalah hal nyata yang terekam di ingatan masa kecil--dan nggak akan pernah berakhir.

0 komentar:

Copyright © 2009 - Let it begiiii~ns - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template